Perbanyak Ajang Kompetisi Kunci Raih Prestasi

UMBULHARJO (KONI YOGYA) – Memperbanyak ajang kompetisi dinilai menjadi kunci untuk melakukan pembinaan bagi atlet guna meraih prestasi tertinggi. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Yogyakarta, Aji Karnanto SE MM usai menggelar Studi Komparasi ke KONI Kota Bandung, Rabu (1/12/2021).

Menurut Aji, salah satu keberhasilan dalam pembinaan olahraga di Kota Bandung salah satunya adalah pelaksanaan kompetisi yang cukup banyak dan berlangsung secara rutin. “Baik bentuknya Kejurkot atau Walikota Cup, semua cabor diberikan kesempatan menggelar kejuaraan secara rutin dan eventnya cukup banyak,” jelasnya.

Dengan adanya kompetisi yang rutin dan cukup banyak di masing-masing cabor, Aji menjelaskan, seluruh atlet yang selama ini dibina oleh setiap Pengkot Cabor mendapatkan kesempatan untuk mengukur kemampuan hasil latihan selama ini. “Dengan banyaknya ajang kompetisi, maka atlet-atlet yang selama ini telah ber4latih, bisa diukur kemampuannya dalam sebuah pertandingan atau perlombaan,” jelasnya.

Selain merutinkan dan memperbanyak event kejuaraan di masing-masing cabor, di KONI Kota Bandung juga mendorong masing-masing cabor membentuk dan memperbanyak jumlah klub-klub anggota Pengkot cabor. Harapannya, dengan semakin banyak klub yang terbentuk, maka akan semakin banyak tempat untuk menggelar pembinaan atlet di setiap cabor.

Dengan semakin banyak atlet yang terbina di masing-masing klub, maka dalam sebuah kompetisi nantinya juga akan semakin banyak yang ambil bagian. “Kalau klubnya semakin banyak, saat kompetisi digelar, persaingannya juga akan semakin ketat. Hasilnya, yang terbaik dalam kompetisi tersebut nanti juga muncul atlet terbaik. Dan mereka nanti yang akan mewakili Bandung di event-event provinsi atau bahkan nasional dan internasional,” tegasnya.

Saat ini, dijelaskan Aji, KONI Kota Bandung memiliki jumlah 78 anggota yang terdiri dari Pengkot Cabor dan Badan Keolahragaan Fungsional. Guna menunjang pembinaan pada anggota cabor tersebut, KONI Kota Bandung mendapatkan anggaran dari Pemkot Bandung sebesar Rp 38 miliar setiap tahunnya.

Dengan jumlah anggota tersebut, Kota Bandung tercatat sebagai penyumbang atlet terbanyak bagi kontingen Jawa Barat yang kemarin berangkat ke PON Papua. Hasilnya juga sangat membanggakan, dari total medali emas yang diraih Jawa Barat saat kembali menjadi juara umum PON, atlet-atlet Kota Bandung juga menjadi penyumbang medali emas terbanyak.

Hanya saja, meski sukses menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi Jawa Barat di PON, namun Kota Bandung tidak menjadi juara umum saat Jawa Barat menggelar Pekan Olahraga Provindi (Porprov). “Prestasi tingkat nasional dan bahkan internasional menjadi bidikan utama mereka. Dan saat ini perhatian pemerintah juga sangat bagus. Termasuk untuk penghargaan bagi atlet peraih medali PON, meskipun pemberiaanya tidak langsung, biasanya tahun berikutnya, karena memang jumlah atletnya banyak sehingga anggarannya juga besar,” terangnya.

Guna mengintrol kinerja masing-masing cabor, kantor kesekretariatan Pengkot Cabor berada dalam satu komplek bersama kantor kesekretariatan KONI Kota Bandung di GOR KONI Bandung di Jalan Jakarta. “Untuk masalah anggaran, mereka secara rutin menggelar pertemuan dengan badan audit internal untuk melakukan pencermatan mengenai anggaran. Pengkot cabor juga diberikan pelatihan untuk menyusun proposal dan laporan keuangan agar akuntabel,” ujarnya.

 

Foto dan Narasi : Bidang Media dan Humas KONI Kota Yogyakarta